Sabtu, 16 November 2013

STANDARISASI JARINGAN


Standarisasi ini adalah merupakan sebuah aturan main atau protokol yang digunakan agar semua hal atau pekerjaan dapat berjalan dengan baik.

Kegunaan dari Standarisasi adalah :

Untuk Dapat Digunakan Banyak Orang
Untuk sebuah hardware handphone. Kita harus mempunyai sebuah standarisasi untuk dapat menggunakannya pada banyak orang. Sebuah handphone harus memenuhi standar atau kriteria tertentu untuk dapat digunakan seperti frekuensi sinyal yang dimilikinya, kartu SIM apakah yang bisa dipakai pada handphone itu, dan lain sebagainya. Jadi, intinya sebuah Standarisasi ini harus dapat digunakan oleh banyak orang dan harus dapat berjalan dengan baik.

Memudahkan Komunikasi Satu Sama Lain
Komunikasi sangat penting dalam kehidupan kita. Kita ambil contoh, apabila terdapat sekumpulan komputer pada satu vendor A yang sama terhubung ke dalam sebuah jaringan lokal (LAN) dengan protokol vendor tersebut, kemudian ada sebuah komputer lain dari komputer dengan vendor B ingin terhubung ke dalam jaringan tersebut yang tidak memiliki protokol dari vendor A. Tentu komputer dari vendor B mengalami kesulitan untuk terhubung. Jadi, sebuah Standarisasi harus dibangun dan diberlakukan secara umum untuk memudahkan komunikasi antara satu dengan yang lainnya.


1.      Memudahkan Dalam Melakukan Pekerjaan
Sebuah Standarisasi bisa membantu kita dalam berbagai pekerjaan. Contohnya dalam pembuatan kabel jenis Cross-Over dan Straight, terdapat Standarisasi yang bisa kita gunakan yaitu T568A dan T568B untuk memudahkan kita dalam pembuatan jenis kabel tersebut. Apabila tidak terdapat Standarisasi tersebut, tentu kita akan sedikit bingung dalam pembuatan kabel tersebut. Jadi, Standarisasi dapat memudahkan kita dalam melakukan pekerjaan.

Macam-macam Standarisasi Jaringan Komputer
Macam-macam Standarisasi Jaringan Komputer Dalam jaringan komputer, banyak sekali terdapat vendor hardware ataupun software yang selalu bersaing dalam dunia pasar dengan memberikan produk atau temuan – temuan terbaru dengan memberikan berbagai kelebihan. Situasi semacam ini member kondisi yang semakin rumit, karena jika kita membeli produk dari vendor yang satu dan kita hendak mengabungkannya dengan alat atau produk dari vendor lain menjadi tidak sesuai atau not supported dengan alat atau produk yang kita pakai.

Untuk mengatasi masalah ini maka dibentuk suatu badan organisasi yang bertugas dalam menstandartkan produk produk dari semua vendor, berikut beberapa organisasi yang dapat kita ketahui berperan dalam hal standarisasi jaringan computer di dunia :
a. Organisasi Standarisasi untuk telekomunikasi
ITU (International Telecommunication Union), Berperan sebagai organisasi yang menstandarisasi komunikasi telepon. Dibentuk pada tahun 1865 oleh beberapa negara Eropa, dimana pada saat itu berperan untuk standarisasi kode morse atau telegraf. ITU memiliki 3 layanan pokok:
  • Radiocommunication sector (ITU-R)
  • Telecommunications Standardization Sector (ITU-T). Dimulai dari tahun  1956 - 1993,  ITU-T dikenal  dengan nama CCITT (Comite Consultatif International Telegraphiqueet Telephonique). Salah Satu yang   sudah distandarisasi adalah X.25.
  • Development Sector (ITU-D).

b. Organisasi Standarisasi Internasional
Berbagai standard internasional dihasilkan oleh ISO (International Standards Organization), sebuah organisasi yang dibentuk tahun 1946. Anggota dari organisasi ini antara lain ANSI (US), BSI (Inggris), AFNOR (Francis), DIN (Jerman), dan masih banyak lainnya kurang lebih 85 anggota.  Organisasi lain yang turut bermain dalam standarisasi dunia adalah IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers). Sudah banyak standard yang dihasilkan, antara lain IEEE 802 untuk teknologi LAN, dimana teknologi ini juga di dukung dengan standarisasi IDO 8802.
 c. Organisasi Standarisasi untuk Internet

Untuk standarisasi Internet, memiliki mekanisme tersendiri yang berbeda dengan ITU-T ataupun ISO. Mekanisme ini dibentuk pada awalnya dari sebuah komite informal yang dibentuk oleh DoD setelah ARPANET terbentuk yang disebut dengan IAB (Internet Activities Board). Pada komite inilah menampung semua ide atau pemikiran yang secara terbuka didiskusikan. Para anggota komite informal ini saling mempublikasi-kan technical report yang disebut RFC (Request for Comments). RFC disimpan secara online, sehingga siapapun dapat mengakses dan memberikan komentar. Setiap RFC yang masuk diberikan suatu nomor urut. Pada tahun 1989, oleh karena Internet terus bertumbuh, maka diperlukan suatu badan organisasi yang formal, maka IAB direorganisasi kembali menjadi IRTF (Internet Research Task Force) dan juga dengan IETF (Internet Engineering Task Force).

1 komentar:

  1. bagus, lebih baik lagi jika ada rinciannya mengenai apa saja yg di atur dalam masing-masing standar tersebut. juga apakah sudah ada standar nasional yang mengatur hal ini misalnya SNI ?

    BalasHapus